Kamis, 18 Juni 2015


Hijab Titik Keseimbangan Bella

oleh Mohammad Hilmi Faiq

Hidup adalah memilih dan bertanggung jawab atas segala pilihan. Begitulah Laudya Cynthia Bella melihat hidup. Bagi dia, cantik itu bertindak mengikuti kata hati. Dia keluar dari zona aman mencari titik keseimbangan ruang batin.
Titik bahagia itu bermula pada Oktober 2014 ketika Bella menjalani shooting filmAssalamualaikum, Beijing. Biasanya Bella selalu mencopot hijabnya seusai shooting film karena memang sehari-hari dia tidak berhijab. Hingga suatu waktu, Bella merasa begitu nyaman mengenakan hijab dan enggan melepaskannya.
Saat bercerita kepada mamanya, Menny Setiaputra, dia bilang mungkin Bella hanya terbawa peran. Waktu itu, Bella memainkan tokoh Sekar, perempuan berhijab, yang beradu akting antara lain dengan Revalina S Temat.
Sekitar dua bulan kemudian, tepatnya akhir Desember 2014, Bella menunaikan ibadah umrah ke Mekkah. Selama di pesawat dalam perjalanan menuju Mekkah, dia banyak berpikir. ”Aku merasa kosong. Apa yang aku lakuinkok gini-gini aja. Apa pun yang aku lakuin terasa sepi. Aku hidup ini untuk apa, sih,” batin Bella berkecamuk mempertanyakan tujuan hidupnya.

Bella lantas mencurahkan perasaan itu kepada Ustaz Hafiz, pembimbing umrah. Kata sang ustaz, Bella sedang merindukan Tuhan. ”Bella sedang rindu Allah,” begitu kata Bella menirukan ucapan Ustaz Hafiz yang juga memantapkan dorongan dalam diri Bella untuk berhijab.

Dara kelahiran Bandung ini sempat bimbang dan mengatakan hendak bersuami dan punya anak dulu baru berhijab. Namun, Ustaz Hafiz meyakinkannya untuk berhijab agar lebih tenang. Selama menjalani umrah, semakin hari Bella semakin yakin untuk berhijab. Sepulang dari umrah, mantaplah hatinya. Dia meminta kepada manajernya untuk tidak memperpanjang kontrak-kontrak iklan yang hampir habis.
Bella seperti menemukan jalan baru untuk menyesap bahagia. Relung batinnya kini tak kosong lagi karena mulai berjarak dengan orientasi duniawi dan mendekatkan diri pada sisi hakiki, Sang Ilahi.

Titik keseimbangan
Tentu saja lingkungan tidak begitu saja menerima perubahan itu, apalagi menyangkut citra sebagai seorang artis. Sebuah perusahaan obat pencahar sempat berniat memutuskan kontrak dengan Bella sebagai bintang iklan begitu mengetahui pemeran Zainab dalam film Di Bawah Lindungan Ka’bah ini memakai hijab. Pada suatu pagi, mereka menghubungi Bella untuk memutus kontrak. ”Tetapi, sore harinya mereka telepon lagi dan bilang ’Bella kamu enggak apa-apa pakai hijab, nanti kita foto ulang’. Jadi, mereka memperpanjang kontrak dengan saya,” kata Bella yang sore itu tampil menawan dengan hijab merah muda dipadu baju warna serupa.

Bella menjawab setiap pertanyaan dengan suaranya yang lembut. Kerap kali dia tersenyum sebelum menjawab pertanyaan. Keramahannya yang dipadu dengan keelokan wajah merupakan ciri perempuan cantik Indonesia.
Baginya, kecantikan sejati adalah ketika dia mampu mengikuti kata hati. Bella berketetapan untuk terus berhijab meski ada pihak-pihak yang menolaknya karena khawatir mengganggu bisnis mereka. ”Kalau aku terus mikir masalah nominal dan harus buka hijab karena satu iklan itu, sayang banget. Aku tidak tahu umurku sampai kapan. Kalau pas buka hijab kemudian akuinnalillahi (meninggal, maksudnya), kan, sayang banget.”
Dari sisi pekerjaan, Bella bersyukur, ternyata dengan berhijab tidak mengurangi penghasilannya sebagaimana dikhawatirkan beberapa teman dan koleganya. Malah sebaliknya.
                     foto-foto: Kompas/Lucky Pransisca

Saat ini, Bella menjadi bintang iklan untuk empat produk berbeda dan shooting tiga film. Di sela-sela wawancara, Bella minta waktu sebentar karena bertemu dengan tamu dari Jakarta. Rupanya sang tamu menawari Bella untuk menjadi produser. Salah satu personel Bukan Bintang Biasa (BBB) ini masih berpikir-pikir.
Belakangan, BBB hendak menggelar reality show setelah beberapa tahun vakum. Kepada Melly Goeslaw, pembesut BBB, Bella mengatakan rela keluar sebagai anggota jika konsep BBB tidak sesuai dengan citranya sekarang karena berhijab. ”Kamu nanaonan, neng. Aku juga pakai hijab. Enggak apa-apa,” kata Melly kepada Bella menegaskan, hijab bukanlah persoalan.

Pada kondisi seperti itu, Bella seperti menemukan titik keseimbangan antara sisi duniawi yang begitu profan dan sisi agama yang demikian sakral. Ketakutan-ketakutan tentang dampak berhijab yang pernah melintas di benaknya perlahan hilang berganti dengan titik-titik bahagia.

Keputusan Bella berhijab rupanya menginspirasi para Bellaers, sebutan penggemar Bella. Beberapa dari mereka memutuskan untuk berhijab mengikuti idolanya. Teman, keluarga, semua ramai-ramai berhijab. Ibunda Bella, Menny, juga berhijab. Begitu pula dengan kakak kandung Bella, Melissa Nadia Putri (31).
Bella merasa keluarganya lebih teduh dan tenteram. Dia semakin sadar bahwa sebagai figur publik segala tindak tanduknya menjadi model bagi khalayak. Oleh karena itu, ia berharap alih perilaku ini membawa energi positif bagi orang lain.

Bocah mimisan
Bella lahir di lingkungan keluarga yang penuh cinta. Ia adalah anak yang terlahir dari empat bersaudara sebelum kakak sulungnya meninggal. Sejak bayi, Bella demikian disayang hingga cenderung over protective. Orangtua Bella menjaganya agar ia tak sampai kelelahan atau terkena sinar matahari. ”Karena waktu itu fisikku lemah. Kalau kena sinar matahari, mimisan.”


Setiap jam olahraga atau upacara bendera, guru-guru meminta Bella duduk manis di tempat teduh. Mereka tidak ingin Bella pingsan lantaran kecapaian atau kepanasan.

Setiap berangkat sekolah, ia dijaga dua kakaknya, Icha dan Adit. Tugas utama mereka adalah memastikan Bella baik-baik saja. Namun, pernah suatu hari mereka lupa menjaga adik bungsunya itu. Ketika jam pulang sekolah, Bella tak menemukan Adit ataupun Icha yang biasanya setia menunggu di halaman sekolah.

Bella hanya menunggu sampai matahari hampir rebah di barat. ”Bella belum pulang? Ayo bapak antar,” kata Bella menirukan tawaran Pak Cepi, gurunya, kala itu. Pak Cepi, yang kini menjadi kepala sekolah di SD Pelita itu, berputar-putar di daerah Buahbatu mencari rumah Bella. Bella sendiri tidak tahu persis arah menuju rumahnya karena setiap hari diantar dan ditemani kedua kakaknya. Hingga menjelang maghrib, mereka baru tiba di rumah Bella. ”Mama sudah menunggu dengan wajah cemas di depan rumah. Saya langsung lari dan nangiske mama.”
Peristiwa itu membekas dan mengajarkan Bella betapa begitu banyak orang baik, seperti Pak Cepi, dalam hidupnya. Ia berjanji untuk berbuat baik kepada sesama karena Bella yakin kesulitan dapat datang kapan saja.
Bersama rekan-rekannya sesama artis, Bella secara berkala melakukan penggalangan dana untuk anak-anak panti asuhan dan anak-anak autistis. Minimal enam bulan sekali.

Bella mulai dikenal publik semenjak menjadi finalis majalah Kawanku tahun 2002. Namanya makin meroket setelah memerankan tokoh Biyan dalam film Virgin (2004) dengan belajar akting dari Eka D Sitorus. Lewat film ini, Bella menjadi nomine FFI 2005 dan menyandang predikat Aktris Terpuji pada Festival Film Bandung. Sejak itu, kesibukannya terus meningkat. Tak kurang dari 26 sinetron dan 16 film ia bintangi.

Dalam menjalani kesibukannya itu, Bella dituntut memiliki stamina prima dan tidak lembek seperti saat SD dulu. Ia mengakalinya dengan cukup tidur, minum vitamin, dan olahraga. ”Saya sempat ikut pilates dan zumba. Sekarang, saya lagi cari olahraga yang cocok,” kata Bella.

Anak mimisan itu kini menjadi sosok tangguh. Berani meninggalkan zona aman dan memilih jalan hidup sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar